Sabtu, 18 Februari 2012

Download Fisika SMA Kelas XI

 
Bagi Anda yang tertarik, silahkan download beberapa Buku Fisika SMA kelas XI di bawah ini:
  1. Fisika 02 oleh Sri H. - Ari D. [download: 864]
  2. Fisika 02 oleh Tri Widodo [download: 567]
  3. Fisika 01 oleh Dudi Indrajit [download: 395]
  4. Fisika 02 oleh Dwi SP., dkk [download: 378]

DOWNLOAD BUKU BSE TINGKAT SMA KELAS X


 Bagi anda yang tertarik untuk menggunakan buku-buku tingkat SMA khususnya kelas I, dapat mendownload di bawah ini.

  1. Fisika 01 oleh Aip S. dkk.[download: 1196]
  2. Fisika 01 oleh Karyono, dkk.[download: 497]
  3. Fisika 01 oleh Setya N.[download: 291]
  4. Fisika 01 oleh Sri H. dkk. [download: 255]
  5. Fisika 01 oleh Tri Widodo [download: 275]
  6. Fisika 01 oleh Joko S. [download: 252]

DOWNLOAD BUKU BSE TINGKAT SMA KELAS XII


Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan buku-buku fisika tingkat SMA khususnya kelas XII, dapat mendownload di bawah ini. Tentunya dengan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Beberapa aturan yang dikutip dari BSE Kemdiknas, antara lain:


Pengguna dapat mendownload dan/atau mencetak file BS-E serta menggandakan, memperdagangkan, dengan ketentuan:
  1. Pengganda dan/atau penjual berkewarganegaraan Indonesia atau berbadan hukum di wilayah Indonesia.
  2. Mencantumkan identitas diri pada halaman prelim bagi buku-buku yang diperdagangkan/disebarluaskan.
  3. Spesifikasi buku teks pelajaran hasil penggandaan untuk diperdagangkan harus sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Mendiknas.
  4. Harga Jual buku teks pelajaran yang dapat digandakan untuk diperdagangkan tidak boleh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang tertuang dalam Peraturan Mendiknas.
  5. Buku teks pelajaran yang digandakan untuk diperdagangkan harus mencantumkan harga jual buku pada kulit sisi luar buku bagian belakang.
  6. Pengguna wajib mentaati butir-butir kesepakatan ini dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.


Bagi Anda yang tertarik, silahkan download beberapa Buku Fisika SMA kelas XII di bawah ini:
  1. Fisika 03 oleh Joko B. [download: 923]
  2. Fisika 03 oleh Dudi Indrajit [download: 357]
  3. Fisika 03 oleh Aip S., dkk. [download: 257]
  4. Fisika 03 oleh Drajat [download: 244]


Jumat, 14 Oktober 2011

Eclipse of the moon....wah si bulan lagi kalem...

Percakapan singkat :
saat asik mengutak atik blok tiba-tiba ada tlp dari ayank. :

Ayank : Ass..ynk ngapain...? jln yuk mumpung malming..
Saya   : lagi main di depn laptop yank..emang mau jln kemana?
Ayank : mutar2 Bandung yuk., makan mlam.
Saya   : ahk gitu deui..ga seru ahk..malas bnget..,MACET tau yank..gmn klw kita teropongan..liat bulan aja mumpung lagi Eclipse of the moon..!!! ROMANTIS BANGET nada manja)...gmn ?
Ayank : kta siapa mlm ni ad gerhana bulan..?
Saya   : ndeso banget sih lo yank...! AMPUN DJ... (malu deh punya pcr sperti kmu)...masa ga thu menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah indonesia gerhana bulan akan terjadi pada Sabtu malam (12/10/2011) sekitar pukul 19.00 WIB. 
Ayang : apasih yank yang ga buat kamu....kok bisa yah terjadi gerhana bulan ..?? 
Saya   : dengarin yah yank penjelasan aku...

  LUNAR ECLIPSE...


Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Jenis-jenis gerhana bulan:
  • Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  • Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.














  • Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
Peroses  Lunar Eclipse atau Gerhana Bulan 
 
 
Jarak Lunar Eclipse atau Gerhana Bulan 

lanjutan percakapan:
Saya   : Gimana yank Q udah ngerti...
Ayang : wah ternyata ayank ku pinter yah...udh dlu siap2 aj tar malam..sampai ketemu yah..uri yeobo..
Saya   : hehehe..ya Uri yeobowa..
Ayang : wassalam...

Kamis, 23 Desember 2010

Kristalografi Ku....

Bagi teman-teman yang membutuhkan materi kristalografi X-Ray Difraktometer oleh Nurfitriah bisa di download disini....materi untuk resume ap aj ?????

Selasa, 23 November 2010

Bulan.........ehmmmm Gimana Yah..?????

Bulan (moon dalam bahasa inggris dan luna dalam bahasa Romawi, Artemis dalam bahasa yunani) adalah satu-satunya satelit alami yang Bumi miliki. Sebagai satelit Bumi, Bulan akan selalu bergerak mengelilingi Bumi dengan periode 27,3 hari (periode revolusi) di bidang orbit yang miring sekitar 5 derajat dari bidang orbit revolusi  Bumi (ekliptika). Uniknya, periode revolusi bulan itu sama dengan periode rotasinya (berputar pada porosnya), sehingga wajah bulan yang terlihat dari Bumi akan selalu tetap dan kita tidak akan melihat wajah bulan yang membelakangi bumi.

Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).

Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.

Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.

Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

Posisi Penampakan Bulan

Posisi Bumi dan Bulanrelatif terhadap Matahari setiap waktu selalu berubah. Ini di akibatkan karena saat Bulan mengelilingi Bumi, keduanya bersama-sama berputar mengelilingi Matahari dengan lintasan elip. Lintasan orbit Bulan hampir melingkar, dengan bidang orbitnya memventuk sudut sekitar 5 derajat terhadap ekliptika. Posisi Bulan yang berubah-ubah inilah yang mengakibatkan adanya fase-fase Bulan, seperti gambar di bawah ini. Perioda Bulan berotasi pada sumbunya, sama denganperioda Bumi mengelilingi Matahari, sehingga sisi Bulan yang sama selalu menghadap ke Bumi, hanya fasenya yang berubah.


Permukaan Bulan yang tampak dari Bumi seperti rata dan halus, sebenarnya tidak demikian. Melalui teleskop permukaan Bulan tidak tampak tidak merata, penuh dengan kawah-kawah dan lautan pasir. di bawah ini gambar Bulan dari dekat.






(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bulan, majalah Astronomi vol. 1 No. 4 2009 , buku IPBA Taufik Ramlan Ramalis)

Rabu, 13 Oktober 2010

Penanggulangan Tumpahan Minyak Di Lautan

Dalam penanggulangan tumpahan minyak di lautan dilakukan dengan beberapa cara, berikut ini upaya yang dilakukan :
Cara pertama dengan In-Situ buming. In-situ burning adalah pembakaran minyak pada permukaan air sehingga mampu mengatasi kesulitan pemompaan minyak dari permukaan laut, penyimpanan dan pewadahan minyak serta air laut yang terasosiasi, yang dijumpai dalam teknik penyisihan secara fisik. Cara ini membutuhkan ketersediaan booms (pembatas untuk mencegah penyebaran minyak) atau barrier yang tahan api.
Beberapa kendala dari  cara ini adalah pada peristiwa tumpahan besar yang memunculkan kesulitan untuk mengumpulkan minyak dan mempertahankan pada ketebalan yang cukup untuk dibakar serta evaporasi pada komponen minyak yang mudah terbakar. Sisi lain, residu pembakara yang tenggelam di dasar laut akan memberikan efek buruk bagi ekologi. Juga, kemungkinan penyebaran api yang tidak terkontrol.
Cara kedua yaitu penyisihan minyak secara mekanis melalui dua tahap yaitu melokalisir tumpahan dengan menggunakan booms dan melakukan pemindahan minyak ke dalam wadah dengan menggunakan peralatan mekanis yang disebut skimmer.
Upaya ini terhitung sulit dan mahal meskipun disebut sebagai pemecahan ideal terutama untuk mereduksi minyak pada area sensitif, seperti pantai dan daerah yang sulit dibersihkan dan pada jam-jam awal tumpahan. Sayangnya, keberadaan angin, aur dan gelombang mengakibatkan cara ini menemui banyak kendala.
Cara ketiga adalah bioremediasi yaitu mempercepat proses yang terjadi secara alami, misalkan dengan menambahkan nutrien, sehingga terjadi konversi sejumlah komponen menjadi produk yang kurang berbahaya seperti CO2 , air dan biomass. Selain memiliki dampak lingkunga kecil, cara ini bisa mengurangi dampak tumpahan secara signifikan. Sayangnya, cara ini hanya bisa diterapkan pada pantai jenis tertentu, seperti pantai berpasir dan berkerikil, dan tidak efektif untuk diterapkan di lautan.
Cara keempat dengan menggunakan sorbent yang bisa menyisihkan minyak melalui mekanisme adsorpsi (penempelan minyak pad permukaan sorbent) dan absorpsi (penyerapan minyak ke dalam sorbent). Sorbent ini berfungsi mengubah fasa minyak dari cair menjadi padat sehingga mudah dikumpulkan dan disisihkan.
Sorbent harus memiliki karakteristik hidrofobik,oleofobik dan mudah disebarkan di permukaan minyak, diambil kembali dan digunakan ulang. Ada 3 jenis sorbent yaitu organik alami (kapas, jerami, rumput kering, serbuk gergaji), anorganik alami (lempung, vermiculite, pasir) dan sintetis (busa poliuretan, polietilen, polipropilen dan serat nilon)
Cara kelima dengan menggunakan dispersan kimiawi yaitu dengan memecah lapisan minyak menjadi tetesan kecil (droplet) sehingga mengurangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke dalam tumpahan. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat aktif yang disebut surfaktan (berasal dari kata : surfactants = surface-active agents atau zat aktif permukaan) (lebih jauh lihat : Dispersan Kimiawi, Salah Satu Solusi Pencemaran Minyak di Laut ).


(Sumber : http://wyuliandari.wordpress.com/2009/02/16/pencemaran-minyak-di-laut)