Bulan (moon dalam bahasa inggris dan luna dalam bahasa Romawi, Artemis dalam bahasa yunani) adalah satu-satunya satelit alami yang Bumi miliki. Sebagai satelit Bumi, Bulan akan selalu bergerak mengelilingi Bumi dengan periode 27,3 hari (periode revolusi) di bidang orbit yang miring sekitar 5 derajat dari bidang orbit revolusi Bumi (ekliptika). Uniknya, periode revolusi bulan itu sama dengan periode rotasinya (berputar pada porosnya), sehingga wajah bulan yang terlihat dari Bumi akan selalu tetap dan kita tidak akan melihat wajah bulan yang membelakangi bumi.
Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.
Posisi Penampakan Bulan
Posisi Bumi dan Bulanrelatif terhadap Matahari setiap waktu selalu berubah. Ini di akibatkan karena saat Bulan mengelilingi Bumi, keduanya bersama-sama berputar mengelilingi Matahari dengan lintasan elip. Lintasan orbit Bulan hampir melingkar, dengan bidang orbitnya memventuk sudut sekitar 5 derajat terhadap ekliptika. Posisi Bulan yang berubah-ubah inilah yang mengakibatkan adanya fase-fase Bulan, seperti gambar di bawah ini. Perioda Bulan berotasi pada sumbunya, sama denganperioda Bumi mengelilingi Matahari, sehingga sisi Bulan yang sama selalu menghadap ke Bumi, hanya fasenya yang berubah.
Permukaan Bulan yang tampak dari Bumi seperti rata dan halus, sebenarnya tidak demikian. Melalui teleskop permukaan Bulan tidak tampak tidak merata, penuh dengan kawah-kawah dan lautan pasir. di bawah ini gambar Bulan dari dekat.
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bulan, majalah Astronomi vol. 1 No. 4 2009 , buku IPBA Taufik Ramlan Ramalis)